![]() |
| Derawan Island, kaltim...... |
-sambungan-
Tanggal 26 September 2009.
Mahluk ini kembali menerorku dengan sms yang desain hurufnya sengaja tuk memaksaku segera mengambil keputusan. Sms yang terjadi di malam hari di sudut kota Tarakan.
Jam 19.30
Mursidi : “ayo lah rie, kita ke Derawan. Kamu pergi sama ipan”
(saya tak membalas)
Jam 20.00
Mursidi : “kalo ke Tanjung batu biar aku yang bayar”?
(saya masih diam)
Jam 20.30
Mursidi : “penginapan aku yang tanggung termasuk makan dan rokok”
(saya masih ragu)
21.00
Mursidi : “apalagi namanya selain snorkling tuh ?” –sengaja memanasi keadaan-
(saya tertekan bingung tak menjawab)
Jam 22.00
Mursidi : “ sudah lah jam 12 malam kutunggu kepastianya !”
(saya tidur !) hehe
Dan dia terus memprovokasi dengan tawaran sebuah hidup disana. Walau sms nya masih sarat dengan keraguan yang terancang. Dan dia sukses.
Berangkat.
Tips# 1 : Hindari orang ini. Jika berkenalan apalagi sempat bertukaran nomor handphone ku ucapkan selamat. Karena sulit bagi untuk anda berfikir dengan nalar yang cermat.
Tanggal 27 Sepember 2009
Hanya lah berisi perjalanan laut, darat tanpa udara. Jangan memaksaku tuk ceritakan bagaimana perjalanan ini. Dari kapal kecil kapasitas enam orang yang dipadu dengan gelombang yang selalu siap
menguji iman. Setiap kali gelombang datang menghantam, setiap kali itu pula saya kembali ingat Tuhan. Perjalanan darat pun tak kalah membagi ancamannya. Tapi darat lebih menyerang perasaan dan selera. Karena ada reaksi yang rumit antara saya, supir dan band ST 12 sebab selalu saja bertemu dalam nada dan amarah. Ah anggap saja sebuah kebetulan atau musuh bebuyutan.
Tips# 2 : Jika anda bepergian jauh menggunakan mobil. Bawalah kaset, mp3 atau musik sendiri. Untuk menghindari perkelahian dengan sang supir. Jangan segan untuk mengganti kaset, atau anda kompak dengan lagu miliknya.
Mengunjungi tempat yang baru sangat dan menyaksikan keramaianya apalagi malam hari. Kota ini tak jauh beda dengan kota yang menjadikan aliran sungai dipinggir jalan (tepian) sebagai magnet tuk menarik pelanggan untuk saling bergesekan dalam harga. Berau itulah tempat yang dimaksud. Disini lah si supir tepat mendaratkan kami. Sambil menunggu seorang teman, kami pun disambut wedang jahe. Mari bersulang.
![]() |
| si aci dan peliharaan nya ! wkwkwk |
Tips# 3: Jika ingin mencari teman ngobrol yang asik temuilah para pemabuk. Dijamin anda akan membutuhkan orang sekampung tuk menghentikannya.
Pagi hanyalah filosofis sebenarnya yang ditawarkannya adalah sebuah optimis yang dibangun dengan beragam rencana manusia yang menyambutnya dengan ditandai terbitnya matahari. Begitu juga kami, dengan semangat sisa sudah cukup tuk mencari mobil ke tempat tujuan berikutnya. Tanjung batu kami tuju.
Tanjung batu ibarat yudisium sebelum wisuda. Bukan gelar yang ingin saya jabarkan atau keadaan umum desanya maupun gorengan ikan putihnya yang menggoyang selera. Tapi lebih dari semua itu yakni tentang emosional yang mengikat jarak. Walau kami masih disitu tapi emosi kami sudah mendarat tenang di tempat yang dituju karena hanya tinggal satu kali ayunan langkah kaki.
Catatan: Bagi yang belum sarjana, bacanya cukup sampai disini saja. Karena perasaan kita pasti beda.. hehe
Tanggal 28 September 2009
Kami tiba
Welcome to Derawan Resort adalah kata dari kayu yang menyambut kami pertama kali. Entah mau kemana lagi tak terhindari. Yang jelas bersyukur terlebih dahulu adalah sebuah keharusan. Derawan menurut ku seperti bulan madu dan segala tetek bengeknya dalam perjalanan adalah ijab kabul sampai resepsi dari acara resebut. Sederhananya capek kami terbayar tuntas dan lunas.
Tips# 5: Jangan terperangkap oleh jebakan imajinasi. Bekali pengetahuan yang banyak tentang daerah yang ingin dikunjungi. Jika buta sama sekali, bertanya sana sini adalah kunci atau anda benar-benar bermuka tembok.
![]() |
| si jidong bersama anak2nya..!! |
Hal –hal itulah yang merupakan tujuan kami. Tak ada bahas ekonomi bak roller coaster, pendidikan dan kesehatan yang berlomba tuk menjadi mahal maupun korupsi yang mengharukan. Biarlah itu menjadi tugas para pejabat kita atau mungkin kita sendiri menunggu giliran pada proyek mereka selanjutnya yang jarang melihat butiran air mata pada lengkungan rahang yang cekung dan menghitung nya dengan perkalian-perkalian rupiah. Dan biarlah kami juga menikmati suasana ini sebelum telat. Menikmati kesempatan sebelum kesempitan merapat.
Tips# 6: Jika liburan ke Derawan sempatkan ke penginapan Sari Cottages. Carilah rumah pak Hasan disana dan mintalah dibuatkan sambel oleh istrinya. Hey, itu enak sekali. Jika tak enak, saya berani bertaruh bahwa Indonesia tak beribukota di Palembang melainkan Jakarta. hehe
Bang Rhoma Saja Tahu
Pada dasarnya setiap tulisan apapun jenisnya selalu membawa ’rasa’ kepada pembacanya. Entah marah, sinis, kecewa maupun tertawa. Anggap saja tulisan ringan ini menguji perasaan anda hehe. Intinya kami tak bicara tempat, Derawan hanyalah hasil kesepakatan kami. Anda pun bisa memilih tempat sendiri. Menurutku liburan jalan-jalan atau refreshing itu penting. Karena otak terlalu sensitif jika dipaksa terus untuk konsentrasi tinggi dan berfikir keras yang melahirkan gelombang tinggi (beta) dan mengeluarkan hormon kortisol dan norefinefrin yang mengakibatkan timbul rasa marah, cemas dan stres. Dan bisa mengkhawatirkan jika dibawa kedalam kehidupan kita yang riil. Begitu bunyi riset yang kubaca. Sudahlah sepakat saja denganku.
Sedangkan otak yang rileks biasanya mengeluarkan hormon endorfin dan serotonin membawa ketenangan, nyaman dan bahagia. Biasanya aktif diotak kanan. Otak yang membawa intuisi, kreativitas, imajinasi, hormon itu juga meningkatkan imun, menstabilkan jantung , indra meningkat dan membuka lebar pembuluh darah. Oh ya Sir Isaac Newton menemukan teori nya yang terkenal pun saat nyantai di bawah pohon apel, Archimedes saat asyik dikamar mandi ”eureka” katanya, Galileo pun saat di dalam gereja. Semua manusia dapat berfikir, tapi tak semua memiliki ide. Karena ide adalah pikiran yang memiliki tujuan mungkin salah satu tuk mengeluarkannya ialah lewat liburan atau jalan-jalan. Yah, kita butuh rileks. Tak usah keras lah pada diri sendiri. Rhoma Irama saja ngerti, lewat lagunya berjudul : Santai..





2 komentar:
Kereeeeennnn....pengen juga kesana om....
Thanks gannnn....
Posting Komentar